PROBOLINGGO - Seorang santri harus menjaga tradisi pesantren, seperti menjaga turats, dan kitab-kitab klasik yang diajarkan di Pondok Pesantren.
Gus Hudri, sapaan akrab Ahmad Hudri ini berharap agar kitab-kitab kuning perlu dijaga dan dilestarikan.
"Banyak karangan kitab ulama Nusantara yang monumental. Itu perlu diajarkan kepada generasi kita. Isinya juga sangat bagus. Seperti kitab Sirajud Tholibin, buah karya Kiai Ihsan Jampes.
Ia menambahkan merawat tradisi pesantren adalah kewajiban kita sebagai santri. Khazanah keilmuan pesantren itu merupakan kekayaan kita.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Selain itu, Gus Hudri menambahkan, santri juga harus belajar berorganisasi untuk menempa diri menjadi lebih dewasa, dan memahami banyak hal.
"Di organisasi saya banyak belajar berbicara, berdiskusi, memimpin rapat dan juga menulis opini, " katanya.
Ketua KPU Kota Probolinggo ini sangat senang berdiskusi dengan seorang aktivis dan penulis.
"Saya senang ngobrol dengan para aktivis dan para penulis. Meskipun hingga larut malam akan saya temani, " ungkapnya.
Namun di sisi yang lain, ia berharap agar tetap mengayomi masyarakat sesuai dengan kompetensi yang di miliki.
"Jangan lupa mengayomi masyarakat sesuai dengan kompetensi kita. Selain sebagai ketua KPU saya juga sering mengisi seminar dan juga mengisi materi PKPNU dan MKKNU, " tuturnya.